Penembakan di Solo, Libatkan Teroris

TEMPO.COSolo– Aksi baku tembak yang terjadi di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah Jumat malam, 30 Agustus 2012 makan korban. Diduga penembakan ini melibatkan kelompok terorisme karena salah satu korban adalah Farhan, yang diduga anak tiri Abu Umar seorang tokoh NII (Negara Islam Indonesia).

Hal ini dikatakan oleh Noor Huda Ismail, pengamat terorisme. “Farhan ini diduga anak tirinya Abu Umar, seorang tokoh NII senior,” kata Huda kepada Tempo, Sabtu 1 September 2012.

Selain itu, Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian itu menambahkan bahwa Farhan diduga pernah bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Farhan termasuk salah satu yang mahir dalam menggunakan senjata laras pendek maupun laras panjang. “Farhan juga pernah berlatih menembak di Sulawesi,” kata Noor Huda.

Noor Huda belum bisa menyebut identitas Mukhsin. “Yang Muhksin masih misterius,” kata Noor Huda.

Noor Huda memperkirakan motif utama aksi terorisme di Solo adalah untuk menunjukan bahwa polisi adalah musuh mereka yang paling nyata. “Bagi kalangan ikhwan untuk menunjukan bahwa polisi adalah musuh paling nyata,” kata Noor Huda.

Baku tembak bermula ketika Densus 88 dengan kelompok teroris di Jalan Veteran, Solo melakukan aksi kejar-kejaran menggunakan sepeda motor dan melepaskan tembakan di keramaian kota Solo, Jumat malam pukul 21.00 WIB.

Seorang pengendara sepeda motor disergap petugas Densus di tengah jalan. Pengendara tersebut melawan dengan tembakan. Tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut, terdiri dari dua orang dari pihak terduga teroris dan satu orang petugas Densus 88 atas nama Bripda Suherman.

“Sekitar lima sepeda motor melintas dengan kecepatan tinggi,” kata Suparno, salah satu saksi mata yang tengah makan di dekat lokasi kejadian. Lihat: Kronologi Penyergapan Solo Versi Saksi

Setelah sepeda motor tersebut melintas, dirinya mendengar suara rentetan letusan senjata api. “Setelah itu sempat senyap beberapa saat,” katanya. Namun kemudian, dirinya kembali mendengar rentetan suara tembakan lagi.

Setelah itu, sebuah sepeda motor telihat keluar dari lokasi kejadian. Sepeda motor itu membawa orang yang terluka. “Dia dibopong oleh pemboncengnya,” katanya.

Sumber: tempo.co

Copyright © 2018 Yayasan Prasasti Perdamaian. All Rights Reserved