“Untuk warga Kota Solo, saya minta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya lakukan. Dari hati yang paling dalam saya sampaikan, tidak ada tekanan dari pihak kepolisian. Dan saya juga di sini sehat-sehat saja,” tutur Bayu.
Bayu mengaku kelompok mereka yang terdiri dari Firman, Mukhsin dan Farhan, berdiri sendiri dan tidak meiliki pemimpin.
“Kami berdiri sendiri, kami tidak memiliki pemimpin, akhir 2009 saya memutuskan keluar, dan saya takut tidak dapat kerja. Pertama kali saya mengenal agama Islam untuk jihad. “Saya mempelajari Islam, dan saya ingin mempelajari Islam sebaik-baiknya,” kata Bayu.
Bayu Setiyono alias Bayu Setiawan ditangkap hidup-hidup oleh Densus 88 di Solo, Rabu (5/9/2012). Bayu yang lulusan SD itu ditangkap Densus 88 setelah penggerebekan dua anggota teroris, Farhan dan Mukhsin, yang tewas tertembak di belakang Lapangan Parkir Lottte Mart, Jalan Veteran, tepatnya di Desa Tipes, Kecamatan Serengan. [yeh]
Sumber: inilah.com