Senin, 03 September 2012
Nur Azizah – KBR68H
Pemerintah didesak meningkatkan pengawasan sejumlah wilayah Indonesia yang rawan dengan ancaman kegiatan terorisme. Pengamat terorisme Taufik Andrie mengatakan, daerah itu utamanya kawasan yang seringkali menjadi area pelatihan militer teroris.
“Untuk lalu lintas bahan peledak dan lalu lintas orang di pos border area terutama orang orang yang masih punya kesempatan untuk mengikuti pelatihan militer atau bergabung dengan MLF, saya kira perlu juga di kawasan Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan beberapa titik lain. Dan saya kira perlu juga melakukan semacam dekonstruksi mengenai definisi musuh di kalangan mereka. Selama ini ada semacam wacana yang berkembang sangat masif di kelompok jihad ini. Bahwa musuh mereka tidak lagi Israel atau Amerika atau asing, tapi pemerintah dalam hal ini direpresentasikan oleh polisi. Ini berbahaya,” kata Taufik.
Pengamat terorisme Taufik Andrei menambahkan, kelompok jihad menilai polisi sebagai musuh mereka lantaran dalam penangkapan aparat seringkali menembak mati terduga teroris. Taufik meminta agar polisi juga mengubah gaya penanganan mereka terhadap kegiatan terorisme. Ini karena polisi bukan tukang jagal pelaku yang diduga terlibat terorisme.