TEMPO.CO, Semarang – Aksi baku tembak terjadi di Jalan Veteran di kawasan Tipes, Serengan, Solo, Jawa Tengah, tadi malam. Dalam penyergapan itu, tiga orang korban tewas.
Pengamat terorisme, Noor Huda Ismail, menyatakan salah satu korban tewas dari kelompok terduga teroris adalah Farhan. “Farhan ini diduga anak tirinya Abu Umar, seorang tokoh NII (Negara Islam Indonesia) senior,” kata Huda kepada Tempo, Sabtu, 1 September 2012.
Selain itu, Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian itu menambahkan bahwa Farhan diduga pernah bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Farhan termasuk salah satu yang mahir dalam menggunakan senjata laras pendek maupun laras panjang. “Farhan juga pernah berlatih menembak di Sulawesi,” kata Noor Huda.
Polisi juga telah mengetahui identitas dua teroris yang tewas dalam baku tembak. Kedua terduga teroris itu atas nama Farhan dan Mukhsin. Noor Huda belum bisa menyebut identitas Mukhsin. “Yang Mukhsin masih misterius,” kata Noor Huda.
Jumat malam terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan kelompok teroris di Jalan Veteran, Solo. Seorang pengendara sepeda motor disergap petugas Densus di tengah jalan. Pengendara tersebut melawan dengan tembakan. Tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut, terdiri dari dua orang dari pihak terduga teroris dan satu orang petugas Densus 88 atas nama Bripda Suherman.
Noor Huda memperkirakan motif utama aksi terorisme di Solo adalah untuk menunjukan bahwa polisi adalah musuh mereka yang paling nyata. “Bagi kalangan ikhwan ya untuk menunjukan bahwa polisi adalah musuh paling nyata,” kata Noor Huda.
Sumber: tempo.co